INDONESIAPOLITIK.COM – Jalan Imam Bonjol depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) ditutup menjelang pengumuman keputusan capres dan cawapres, Senin (13/11).
Terlihat beton terpasang di dua arah, yakni Jalan Imam Bonjol depan KPU menuju Bundaran HI dan Jalan Imam Bonjol menuju Taman Suropati.
Beberapa mobil polisi Brimob sudah bersiaga. Puluhan sepeda motor dan mobil Brimob juga dikerahkan untuk mengurai massa.
Puluhan anggota Brimob berseragam bersenjata gas air mata berjaga di lokasi kejadian.
BACA JUGA:Â Hasto Puji Deklarasi Cak Imin Bareng Anies Saat Jokowi Lengah
Hari ini dilaporkan 1.381 personel TNI gabungan dikerahkan untuk menjamin keamanan saat pengumuman capres dan cawapres.
Ribuan personel meliputi 388 pegawai Satgasda, 30 pegawai Satgasres dan 900 pegawai BKOÂ dari Kodam Jaya, Korbrimob dan Korsabhara.
Polisi juga melakukan rekayasa situasi lalu lintas untuk antisipasi kemacetan.
Demo Tolak Prabowo-Gibran
Sementara itu, di dekat KPU juga terjadi protes terhadap calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Aksi protes terjadi di perempatan Jalan Imam Bonjol arah Kuningan. Aksi berlangsung di depan beton penutup jalan.
Massa anggota Aliansi Penyelamat Konstitusi (APK) meminta KPU tidak menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024. Menurut mereka, pencalonan Gibran tidak etis.
“Tolak proses pencalonan Prabowo-Gibran yang cacat secara etika dan moral,” kata orator aksi.
Massa tampak mengenakan pakaian berwarna hitam dengan pita bendera merah putih diikatkan di kepala atau lengan.
Sejumlah orang tampak membawa papan papan yang bertuliskan “Presiden sudah menjadi tim sukses” dan “Gibran adalah cawapres ilegal”.