31.4 C
Jakarta
Monday, October 7, 2024
HomeBeritaAnies Baswedan Mengakui Surya Paloh Bersepakat Bersama PKB Tanpa Diskusi dengan Demokrat-PKS

Anies Baswedan Mengakui Surya Paloh Bersepakat Bersama PKB Tanpa Diskusi dengan Demokrat-PKS

INDONESIAPOLITIK.COM – Calon presiden Anies Baswedan mengaku Ketua Umum NasDem Surya Paloh bersepakat dengan PKB tanpa berdiskusi dengan PKS dan Demokrat.

PKB sebelumnya tergabung dalam koalisi dengan Gerindra, Golkar, dan PAN yang dipimpin oleh Prabowo Subianto. Sedangkan Anies tergabung dalam NasDem, PKS, dan Partai Demokrat.

Anies Baswedan mengatakan, Selasa (29/8), secara internal Tim 8 menemui jalan buntu soal pendamping. Wakil Demokrat menginginkan AHY segera dinyatakan sebagai wakil presiden. Sementara itu, perwakilan NasDem belum ingin pernyataan itu segera disampaikan.

“Malam itu saya sedang dalam perjalanan, dilaporin pertemuan (Tim 8) yang hasilnya buntu. Saya mendapat telepon dari kantor NasDem, diminta untuk ke kantor NasDem,” kata Anies dalam acara Mata Najwa, Senin. (4/9) malam.

BACA JUGA: Alasan Nasdem Tunjuk Cak Imin Jadi Cawapres Daripada AHY: Mantan Aktivis

Saat itu, dia mengaku sudah bertemu dengan Ketum NasDem Surya Paloh. Menurutnya, Surya Paloh kemudian dihadapkan pada dua pilihan.

Pilihan Surya Paloh terkait Koalisi

Pertama, berunding dengan PKS dan Demokrat, lalu bersepakat dengan PKB. Risikonya, PKB bisa saja diajak oleh koalisi lain.

Kedua, langsung membuat kesepakatan dengan PKB. Risikonya, PKS dan Demokrat bakal merasa dilangkahi karena tidak diajak bicara. Menurutnya, Surya Paloh memilih opsi ini.

“Ini sebuah ijtihad, kemudian Pak Surya Paloh memilih opsi ambil kesepakatan dulu, terus kemudian jelaskan, memang ada risiko, risikonya ada perasaan seperti dilewatkan, ditinggalkan,” kata Anies.

Malam harinya, Anies dan utusan Tim 8 menghubungi utusan PKS dan Partai Demokrat untuk bertemu. Namun hingga subuh masih belum ada respon.

“Lalu besok paginya Pak Sudirman bertemu dengan Pak Sohibul Iman dari PKS dan Pak Iftitah dari Demokrat, menyampaikan progres ini. Tujuannya untuk saya bertemu, mendiskusikan soal ini,” ujarnya.

Menurut Anies, timnya kemudian bertemu dengan perwakilan PKS. Saat itu, PKS menyambut positif kehadiran partai baru di koalisi.

Namun secara prosedural, PKS tidak menyukai cara NasDem mengambil keputusan sepihak tanpa berkomunikasi dengan partai koalisi.

Sebaliknya, saat itu, dia mengaku tidak bisa bertemu dengan Demokrat.

“Rabu malam itu tidak dapat waktu, ya sudah kalau gitu kita cek besoknya, pagi tetap tidak ada kabar, akhirnya Kamis pagi saya putuskan ke Jombang, karena siang akan pulang. Ketika di sana, kami dapat kabar diterima jam 4 sore, tapi karena pesawat delay, digeser jam 6, kemudian pertemuan digeser lagi jam 7 dan akhirnya tidak jadi bertemu, dibatalkan pertemuannya,” tambahnya.

Kini, Demokrat telah menarik dukungannya terhadap Anies dan mundur dari Koalisi Persatuan untuk Perubahan.

Keputusan itu diambil setelah Anies memutuskan menggandeng Presiden PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres.

Demokrat merasa dikhianati. Pasalnya, Anies dan NasDem menandatangani perjanjian piagam dengan NasDem, PKS dan Partai Demokrat. Namun Anies dan NasDem justru menjalin kerja sama baru yang tidak disadari oleh Demokrat dan PKS.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments