31.4 C
Jakarta
Monday, October 7, 2024
HomeBeritaSetelah Pemecatan, Budiman Sudjatmiko Dapat Tawaran dari Partai-Partai Lain

Setelah Pemecatan, Budiman Sudjatmiko Dapat Tawaran dari Partai-Partai Lain

INDONESIAPOLITIK.COM – Sejumlah parpol membuka pintu terhadap Budiman Sudjatmiko usai dipecat oleh PDI Perjuangan (PDIP).

Gerinda misalnya. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan partainya siap menyambut setiap warga negara Indonesia yang menerima Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Partai Gerindra adalah partai yang terbuka seluruh warga negara Indonesia. Siapa pun yang menerima Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika bisa menjadi anggota Gerindra,” kata Habiburokhman, Jumat (25 /8).

BACA JUGA: Wejangan Fahri Hamzah untuk Budiman Sudjatmiko Usai Dipecat dari PDIP

Meski demikian, Habiburokhman menegaskan pihaknya tidak ikut campur soal pemecatan PDIP Budiman. Habib menegaskan, pemecatan Budiman murni urusan internal PDIP.

“Sebaliknya justru kami menghormati mekanisme organisasi di PDI Perjuangan. Baik PDI Perjuangan maupun saudara Budiman adalah sahabat kami,” ujarnya.

Hal serupa juga diungkapkan Wakil Ketua PKB Jazilul Fawaid. Bahkan, Jazilul menawarkan Budiman menjadi Anggota Legislatif (caleg) DPR PKB pada pemilu 2024 mendatang.

Menurut Jazilul, Budiman memiliki beberapa kriteria yang cocok untuk berjuang bersama PKB. Oleh karena itu, PKB akan dengan senang hati menerima Budiman setelah terdepak dari PDIP.

“Kalau mau nyaleg di PKB ya silakan, masih ada waktu,” kata Jazilul, Jumat, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Tanggapan Fahri Hamzah

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Fahri Hamzah memberikan sejumlah nasihat kepada Budiman pasca dipecat dari PDIP.

Fahri memberi nasehat karena ia juga pernah mengalami hal yang sama seperti Budiman. Fahri dikeluarkan dari PKS pada April 2016 setelah 18 tahun di PKS.

“Saya juga pernah dipecat ya, jadi welcome to the club,” kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat.

Fahri pun menyarankan agar Budiman rehat dari dunia politik setelah dipecat PDIP. Ia menyarankan agar Budiman memikirkan keputusan bergabung atau bahkan membentuk partai, seperti yang dilakukannya saat membangun Partai Rakyat Demokratik (PRD) pada 1990-an.

Sementara itu, Fahri mengaku tidak meminta Budiman bergabung dengannya di Partai Gelora. Alasannya, karena menurutnya Budiman adalah “orang hebat”, sehingga lebih baik membentuk partainya sendiri.

“Jadi kalau sekarang lebih baik beliau memikirkan suatu jeda yang memungkinkannya bisa membangun kembali kekuatannya. Barulah setelah itu memutuskan bergabung atau sendiri, seperti PRD dulu,” tambahnya.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Most Popular

Recent Comments