INDONESIAPOLITIK.COM – Airlangga Hartarto, Ketua Umum DPP Partai Golkar, dengan optimis mengumumkan pencanangan tujuan Golkar memperoleh 116 hingga 120 kursi di DPR RI, atau 20 persen kursi di Parlemen Senayan, pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Airlangga dengan optimis menyerukan agar seluruh anggota Golkar bekerja sama untuk mempertahankan kesolidanannya dan keputusan yang telah dibuat. Termasuk dalam musyawarah nasional (munas) dan rapat pimpinan nasional (rapimnas).
Dalam pertemuan tertutup yang diadakan Jumat (4/8) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Airlangga menyatakan. “Saya menyampaikan khusus untuk pilpres Partai Golkar dan seluruh DPP dan DPD untuk menjaga keputusan munas, rapimnas, dan rakernas, termasuk pertemuan kemarin di Bali.”
Baca:Â Partai Golkar Solid Dukung Airlangga di Pemilu 2024
Airlangga juga memberi tahu Jusuf Kalla, mantan ketua umum Partai Golkar dari 2004 hingga 2009, bahwa Partai Golkar saat ini sangat solid terlepas dari situasi internalnya.
Dalam menanggapi hal itu, Jusuf Kalla, juga dikenal sebagai JK, menyatakan bahwa tidak ada pihak yang berusaha mengacaukan tujuan Golkar.
Jusuf Kalla mengatakan, “Jangan ada pihak yang membelokkan Golkar ke arah yang tidak jelas. Kita tetap solid.”
Menangkan Golkar
JK juga mengingatkan Airlangga untuk berkomunikasi dan bersosialisasi agar kader dapat bekerja sama lebih baik untuk memenangkan Golkar.
Selain itu, JK menyatakan bahwa tidak hanya Airlangga yang bertanggung jawab atas kemenangan Golkar, tetapi juga seluruh kader dan pendukung partai.
Intinya adalah bahwa mendukung partainya berarti mendukung Pak Airlangga, terutama dalam mengambil kebijakan. Kita tidak terlibat dalam kebijakan teknis partai. Kita ingin partai bersatu, kata JK.
Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Muhamad Hatta, Theo Sambuaga, dan Sekretaris Jenderal Lodewijk F Paulus. Airlangga menyatakan bahwa dia mendapat pesan dan saran untuk meningkatkan basis Golkar.
Selain itu, Golkar telah berfungsi sebagai representasi dari kedua lembaga politik dan demokrasi di Indonesia.
Airlangga menyatakan. “Jadi tentu saja konstitusi Partai Golkar terus diminta untuk dijaga, dan juga jangan ada pihak luar yang mengganggu soliditas Partai Golkar.”