INDONESIAPOLITIK.COM – Pemerintah telah memastikan bahwa musim kemarau yang berkepanjangan dan cuaca dingin ekstrim di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi di Papua Tengah akan memperpanjang status masa tanggap darurat kekeringan menjadi dua minggu, kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (2/8), Ma’ruf menyatakan. “Sekarang ada tanggap masa darurat yang ditetapkan satu minggu, kami sepakat ini akan ditambah. Kami sepakat untuk menjadi dua minggu. Itu yang pertama, nanti kami evaluasi lagi.”
Baca: Ma’ruf Amin: 6 Warga Papua Tengah Meniggal Karena Diare bukan Kelaparan
Ma’ruf membantah bahwa enam orang meninggal karena kelaparan di daerah itu; sebaliknya, dia mengatakan bahwa korban meninggal karena cuaca ekstrem dan penyakit diare.
Ma’ruf mengklaim bahwa pemerintah telah memberikan berbagai bantuan ke wilayah tersebut. Meskipun dia mengakui bahwa cuaca menghalangi pengiriman bantuan ke lokasi bencana.
Itu distribusi dari tempat pengiriman pertama ke daerah-daerah yang tidak memiliki akses, jadi harus diangkut, bukan? Dia menjawab, “Ya, itu masalahnya.”
Tidak ada bukti bahwa proses pengiriman bantuan diancam oleh KKB, kata Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Ia menyatakan bahwa faktor cuaca hanyalah penghalang pengiriman bantuan.
Yudo menyatakan bahwa kemarin bantuan Mensos 10 ton dan 8 ton dari Panglima TNI telah didistribusikan. Mungkin ada juga bantuan dari Pak Kapolda dan Pak Pangdam, tetapi distribusi tidak dapat dilakukan secara langsung karena tidak ada jalan darat, satu-satunya cara adalah melalui udara.