INDONESIAPOLITIK.COM – Di Rumah Dinas Wapres, Jakarta, Rabu (2/8) siang nanti, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin memanggil Menko Polhukam Mahfud MD, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengatur rapat internal untuk menangani kasus kekeringan dan kelaparan di Papua Tengah.
Dalam pernyataannya pada Rabu, Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi menyatakan bahwa ini merupakan tindak lanjut dari perintah Presiden untuk menyelesaikan masalah di Papua Tengah dengan cepat.
Pada kesempatan tersebut, Ma’ruf juga menghubungi Letjen TNI Suharyanto. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Komjen Pol (Purn) Budi Waseso, Kepala Bulog.
Baca:Â Mahfud MD: Bulan Ini ada 698 Tersangka Perdagangan Manusia
Masduki memastikan bahwa pertemuan dengan Ma’ruf, Ketua Pengarah Percepatan Pembangunan Papua, akan dihadiri oleh semua pihak.
Menurut Masduki, tujuan dari pertemuan di rumah dinas wapres itu adalah untuk mengatur langkah-langkah yang diperlukan untuk mempercepat penanganan bencana kelaparan dan kekeringan yang melanda Papua Tengah.
Dia menyatakan, “Kemudian, membuat rencana untuk mengantisipasi agar peristiwa seperti di Papua Tengah tidak terjadi di tempat lain.”
Di Distrik Lambewi, Agandugume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, sebelumnya terjadi kekeringan yang menyebabkan sejumlah tanaman makanan pokok seperti umbi-umbian gagal panen.
Karena cuaca ekstrem yang melanda, wilayah itu tidak dapat menghasilkan bahan makanan, kata Bupati Puncak Willem Wandik.
Selain itu, ada laporan bahwa enam orang di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, mati kelaparan.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) sempat menyatakan bahwa pemerintah menghadapi kendala dalam penyediaan bantuan makanan. Ini disebabkan oleh fakta bahwa pesawat tidak akan mendarat di distrik-distrik tersebut karena alasan keamanan.
Jokowi juga meminta militer untuk bertindak. Dia ingin militer mengawasi pasokan makanan distrik. Di sisi lain, cuaca ekstrem di Papua Tengah telah menyebabkan setidaknya 6 ribu orang mengungsi. Kata Suharyanto, Kepala BNPB, di Sleman kemarin.