INDONESIAPOLITIK.COM – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan hasil percakapan dengan Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan kemarin, Rabu (26/7).
Jokowi menyatakan bahwa percakapan dengan Airlangga tersebut tidak melibatkan diskusi politik, terutama terkait perselisihan Partai Golkar.
“Tidak, tidak. Rapat DHE, dana hasil ekspor. Sudah dua kali pagu indikatif,” kata Jokowi di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (27/7).
Baca:Â Airlangga Hartarto Bertemu Jokowi Tiga Setengah Jam di Istana
Jawaban Jokowi juga dikomentari oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan pada saat yang sama.
Saat wartawan bertanya tentang pertemuan Jokowi dan Airlangga yang membahas tentang Golkar, Bahlil tertawa. Dia juga menyindir media yang mengatakan bahwa pertemuan itu berlangsung 3,5 jam.
Bahlil tertawa, berkata, “Bukan pertemuan 3,5 jam, itu hanya tiga menit, sambil ngobrol.”
Luhut kemudian menyoroti penjelasan Jokowi tentang DHE, yang dibahas bersama Airlangga Hartarto.
Luhut menyatakan bahwa DHE sangat penting karena dapat menghasilkan dana yang diputar tinggal di Indonesia dari ekspor tambang hingga Rp9 miliar per tahun.
Sebelum itu, pada Rabu (26/7) Jokowi memanggil Airlangga ke Istana Kepresidenan Jakarta. Saat menteri lainnya menyelesaikan rapat, Airlangga tetap berada di istana.
Airlangga tinggal di istana selama 3,5 jam. Setelah keluar, Airlangga hanya menyatakan bahwa mereka berbicara tentang masalah ekonomi, tidak mengonfirmasi apakah mereka membicarakan soal masalah politik dengan Jokowi.
Setelah pertemuan, Airlangga menyatakan, “Kami telah menerima surat dari OECD yang menyambut Indonesia sebagai anggota pertama dari Asia Tenggara. Ini telah diinformasikan kepada seluruh anggota OECD dan akan dibuat rencana untuk menjadi member.”