INDONESIAPOLITIK.COM – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan keinginannya agar Indonesia bisa memproduksi pesawat tempur sendiri agar tidak membelinya dari luar negeri.
Menurut Prabowo, Indonesia saat ini masih membeli pesawat tempur dari luar negeri karena belum bisa memproduksinya.
Prabowo ingin Indonesia bisa memproduksinya sendiri di masa depan.
Baca: Menhan Prabowo: Program Kapal Selam Scorpene Berlanjut
“Kita tidak mau beli pesawat tempur dari luar. Sekarang terpaksa kita beli, tapi kita ingin ambil semua teknologi, belajar dan kita bangun di Indonesia,” ucap Prabowo di PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jumat (15/6).
Dia menegaskan, Indonesia juga harus bisa memproduksi kapal selam sendiri, sehingga tidak lagi membeli dari luar negeri.
Prabowo yakin Indonesia bisa melakukannya dengan sumber daya dan generasi mudanya.
“Kami tidak hanya ingin membeli kapal selam. Kami ingin membangun kapal selam di Indonesia,” katanya.
Prabowo juga ingin Indonesia bisa memproduksi kendaraan udara tak berawak (UAV) untuk memperkuat pertahanan.
“Kami tidak ingin membeli UAV (kendaraan udara tak berawak). Kami ingin membuat UAV di Indonesia!” ujar Prabowo.
Baca: Istana Bela Proposal Perdamaian Prabowo Soal Rusia-Ukraina
Diketahui, Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo Subianto baru saja menyetujui pembelian 12 unit Mirage 2000-5 eks-pesawat dari Qatar. Pesawat itu ditebus Rp 12 triliun.
Prabowo mengatakan Mirage 2000-5 didatangkan tidak hanya untuk memperkuat armada udara, tetapi juga untuk memungkinkan pilot Indonesia menggunakan pesawat Rafale yang dipesan dari Perancis.
Menurutnya, teknologi Mirage 2000-5 tidak jauh berbeda dengan Rafale. Dengan begitu, jika jet tempur Rafale sudah berada di Indonesia, pilot Indonesia bisa langsung menguasai hingga 42 unit.
“Dan teknologinya sudah sangat canggih dan nanti mengarah kepada Rafale. Jadi inilah pilot-pilot kita nanti akan kita latih di Mirage. Begitu Rafale datang dia akan transisi ke Rafale,” ujarnya.